Header Ads

TERNYATA Penggunaan High Heels Juga bisa Mengganggu Kesuburan Loh! Yang Sedang Program Hamil BACA INI!!


Sepatu High Heels memang merupakansepatu trend saat ini. High Heels juga dianggap dapat mendukung dan mempercantik penampilan wanita.

Namun tahu kah anda khususnya untuk kaum wanita, bahwa sepatuhigh heels atau biasa dimaksud sepatu hak tinggi, mempunyai bahaya yang cukup mampu meresahkan kesehatan kita?


Sejarah Sepatu Tumit Tinggi

Perancis memanglah di kenal sebagai kota kiblatnya mode. Di sanalahsepatu tumit tinggi muncul pertama kalinya, yaitu sekitar era tujuh belas.

Konon laki-laki dan perempuan dari kalangan aristocrat mengenakan sepatu model ini. Sudah pasti saat itu tujuannya bukan mencari style baru dalam dunia mode, tetapi sekedar melindungi kaki dan ujung pakaian supaya tak basah saat turun hujan.

Kebiasaan ini lalu berkembang dan jadi mode di kalanganwanita secara khusus hingga hari ini.

Tinjauan Medis

Ditulis Muslimahzone. com Satu diantara permasalahan kesehatan yang dikarenakan oleh sepatu memiliki hak tinggi yaitu osteoarthritis. Osteoarthritis yaitu sisi dari penyakit radang sendi atau arthritis. Gejalanya berbentuk nyeri serta kaku di persendian tulang.

Biasanya keluhan nampak di persendian lutut serta panggul. Apabila dilewatkan dapat menyebarkan nyeri ke sisi otot sekitarnya. Dengan hak sepatu yang tinggi, badan bakal jadi lebih cenderung ke depan. Tentu terpiculah penyakit radang sendi.

Studi yang dikerjakan American Academy of Orthopaedic Surgeons satu tahun lebih lantas, menunjukkan bahwa wanita yang kerap memakai sepatu memiliki hak tinggi terlebih yang di atas 5 cm, banyak yang alami radang sendi di seputar lutut, paha, tulang panggul, bahkan juga ada yang hingga ke tulang belakang.

Pemakaian sepatu berhak tinggi dapat makin mengundang kemungkinan penyakit bilamana hak yang dijadikan sandaran berpijak berdiameter kecil.

Hak sepatu yang kecil telah barang tentu mengakibatkan pijakan kaki tak stabil, terlebih apabila pemakainya bertubuh gemuk. Supaya tubuh tak terjatuh, dengan cara refleks otot-otot sekitar lutut kerap berusaha keras melindungi keseimbangan tubuh, otot-otot lutut tak dapat santai.

Inilah yang mengakibatkan kaki gampang capek, lelah, serta diserang kram. Menurut dr. Aileen C Siahaan, SpRM dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, penggunaan sepatu yg tidak sesuai sama biomekanik langkah kaki kurun waktu lama dapat merubah bentuk kaki serta bikin otot-otot betis serta tumit cedera.

Memakai sepatu dengan tumit tinggi diatas lima sentimeter, membuat kaki anda terus-menerus jinjit. Artinya otot akhiles yang berada di tumit belakang dan otot betis terus-menerus dalam keadaan tegang.

Pembuluh darah tertekan dan akhirnya mengakibatkan varises. Selain itu, orang yang berdiri dengan posisi kaki jinjit akan cenderung menyeimbangkan badan dengan cara menegakkan punggung. yang dapat diikuti dengan sakit pinggang. “Ini untuk kaki normal.

Bagaimana jika kakinya bermasalah, seperti telapak kaki datar (kaki bebek). Kaki bermasalah bila memakai hak tinggi, otot-otot kakinya makin tersiksa karena bekerja ekstra keras untuk menyeimbangkan badan,” ujar dr. Aileen.

Mengganggu Kesuburan

Dr. Adel Naseer, wakil Dekan Fakultas Pengobatan Alami di Cairo mengatakan: “Ada sekitar 210 peneliti di seluruh dunia yang memperingatkan kaum wanita akan bahayanya mengenakan sepatu hak tinggi.

Bahaya tersebut amat banyak dan serius, yang paling serius diantaranya ialah terjadinya kontraksi yang terus menerus pada otot belakang kaki, yang berujung pada penyakit varises akibat tertekannya pembuluh darah kaki. Bahaya serius lainnya ialah terjadinya pembengkokan dan cacat tulang punggung.

Pengaruh negatif sepatu hak tinggi juga mencakup daerah rongga panggul hingga bentuknya jadi tidak normal dan ukuran pantat semakin besar.

Gangguan rongga panggul (pelvis) pada wanita hamil dapat menyebabkannya sulit melahirkan. Sedangkan pada kondisi terburuk, hal tersebut bisa mengurangi kesuburan si wanita atau bahkan menjadikannya mandul.

Tekanan pada ujung kaki juga menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada rongga panggul (pelvis), hingga menyebabkan kacaunya siklus haid si wanita dan rasa sakit berlebih tatkala datang bulan. Peringatan serupa disampaikan pula oleh seorang pakar kesehatan Inggris.

Menurut dr. Naseer, problem yang ditimbulkan oleh sepatu hak tinggi tidak berhenti sampai di sini.

Pemakaian sepatu hak tinggi juga bertanggung jawab atas munculnya rasa sakit di leher dan bahu, serta rasa lesu dan pusing-pusing. Ia juga bertanggung jawab terhadap rontoknya rambut, lewat pengaruh buruknya pada organ dalam wanita.

Gangguan Kejiwaan

Diantara hasil riset yang paling aneh dalam hal ini, ialah adanya kemungkinan terserang gangguan kejiwaan yang berbahaya. Dr. Naseer menyebutkan tentang sebuah penelitian di barat, yang memperingatkan bahwa pemakaian sepatu hak tinggi dapat berakhir pada penyakit schizophrenia yang mengganggu fungsi berfikir.

“Pemakaian sepatu hak tinggi telah ada sejak seribu tahun lalu, dan telah menunjukkan adanya gejala-gejala awal schizophrenia. Walau hal ini sifatnya masih asumsi ilmiah, toh keselamatan tetap harus diutamakan.

Semua orang tahu tentang kaidah kesehatan yang mengatakan bahwa ‘mencegah lebih baik dari pada mengobati’. Apalagi jika masalahnya berkaitan dengan telapak kaki yang kenyamanan tubuh bermula darinya”, ungkap Naseer.

Bahaya lain yang mungkin timbul adalah neuroma, semacam pembengkakan syaraf yang terkenal dengan nama Morton’s neuroma atau plantar neuroma.

Keduanya nampak pada jari tengah dan telunjuk kaki. Efek dari neuroma ini ialah rasa nyeri yang luar biasa pada kaki dan rasa terbakar

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.