Sempat Dikira Hamil, Remaja Ini Ternyata Mengidap Kanker Langka
Seorang remaja putri bernama Caly Bevier dari Ohio, Amerika Serikat, ternyata sempat mengalami nasib yang cukup mengenaskan. Pada tahun 2015 lalu, saat usianya masih berusia 17 tahun, Ia mengalami perubahan fisik dan mengalami gejala layaknya mual-mual, muntah, dan mudah lelah. Banyak orang yang mengira jika masalah kesehatan tersebut disebabkan karena Ia sedang hamil. Namun, saat memeriksakan kondisinya ke dokter, dokter justru berkata bahwa Ia sedang tidak hamil, namun terkena kanker ovarium yang cukup langka.
Saat divonis memiliki penyakit kanker yang cukup mematikan ini, Caly mengaku terkejut dan sedih. Untungnya, kesedihan yang Ia alami tidak berlarut-larut sehingga Ia pun kembali bersemangat untuk melakukan berbagai perawatan layaknya menjalani kemoterapi selama 3 bulan. Meskipun aktifitas hariannya menjadi terganggu karena kerap bolak-balik ke rumah sakit, Caly selalu berusaha untuk berpikir positif bahwa Ia akan segera sembuh dan bisa kembali menikmati kehidupannya. Beruntung, berbagai terapi yang Ia lakukan berhasil menyingkirkan kanker ovarium ini dari tubuhnya.
Dengan pengalamannya ini, Caly pun berharap remaja-remaja lain seusianya lebih memperhatikan kondisi kesehatannya dan tidak menyepelekan gejala kesehatan seperti yang Ia alami. Memang, penyakit kanker ovarium cenderung menyerang wanita dengan usia yang lebih dewasa. Namun, bukan berarti remaja-remaja seusia Caly tidak akan terkena penyakit ini.
Jennifer Wider, MD, salah seorang pakar kesehatan di bidang kesehatan wanita menyebutkan jika gejala dari kanker ovarium adalah sensasi tidak nyaman pada perut, perut kembung, berubahnya nafsu makan dan kebiasaan melakukan buang air besar, munculnya mual-mual dan berbagai gangguan pencernaan lainnya, penurunan berat badan secara drastis, hingga adanya rasa nyeri pada punggung. Jika anda mengalami gejala-gejala ini, segeralah untuk memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Saat divonis memiliki penyakit kanker yang cukup mematikan ini, Caly mengaku terkejut dan sedih. Untungnya, kesedihan yang Ia alami tidak berlarut-larut sehingga Ia pun kembali bersemangat untuk melakukan berbagai perawatan layaknya menjalani kemoterapi selama 3 bulan. Meskipun aktifitas hariannya menjadi terganggu karena kerap bolak-balik ke rumah sakit, Caly selalu berusaha untuk berpikir positif bahwa Ia akan segera sembuh dan bisa kembali menikmati kehidupannya. Beruntung, berbagai terapi yang Ia lakukan berhasil menyingkirkan kanker ovarium ini dari tubuhnya.
Dengan pengalamannya ini, Caly pun berharap remaja-remaja lain seusianya lebih memperhatikan kondisi kesehatannya dan tidak menyepelekan gejala kesehatan seperti yang Ia alami. Memang, penyakit kanker ovarium cenderung menyerang wanita dengan usia yang lebih dewasa. Namun, bukan berarti remaja-remaja seusia Caly tidak akan terkena penyakit ini.
Jennifer Wider, MD, salah seorang pakar kesehatan di bidang kesehatan wanita menyebutkan jika gejala dari kanker ovarium adalah sensasi tidak nyaman pada perut, perut kembung, berubahnya nafsu makan dan kebiasaan melakukan buang air besar, munculnya mual-mual dan berbagai gangguan pencernaan lainnya, penurunan berat badan secara drastis, hingga adanya rasa nyeri pada punggung. Jika anda mengalami gejala-gejala ini, segeralah untuk memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Tidak ada komentar