TERNYATA...Ini Alasan Mengapa Kita Bisa Ketagihan Kentang Goreng
Pernahkah anda menyadari jika kita cenderung memilih untuk memesan kentang goreng dengan ukuran besar di tempat makan? Rasa kentang goreng memang sangat nikmat sehingga kita seperti tidak bisa berhenti untuk mengunyahnya. Bahkan, kentang goreng dengan ukuran besar ini sepertinya masih kurang untuk kita konsumsi. Sebenarnya, apa penyebab dari kentang goreng yang menyebabkan ketagihan ini?
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa kentang goreng yang ada pada restoran cepat saji biasanya diolah dengan minyak nabati. Minyak yang bisa saja dibuat dari bahan canola, jagung, kedelai, atau berupa minyak kedelai terhidrogenasi ini memang mampu memberikan aroma dan rasa yang sangat nikmat. Tak hanya itu, kentang goreng ini juga dibumbui bahan seperti perasa daging sapi alami, asam natrium pirofosfat, garam, dan juga dekstrosa. Dari semua bumbu-bumbu tersebut, bahan yang membuat kita ketagihan mengunyah kentang goreng adalah perasa daging sapi alami. Tak hanya itu, gandum dan susu yang sudah terhidrolisis juga mampu membuat kentang goreng ini semakin gurih saat disantap.
Meskipun bahan-bahan yang disebutkan di atas sepertinya sehat, pakar kesehatan menyebutkan bahwa proses hidrolisis yang memakai bahan kimia serta panas ini mampu membuat nutrisi pada bahan makanan ini hancur dan pada akhirnya membentuk MSG yang mampu membangkitkan nafsu makan kita. Tak hanya itu, MSG ini mampu menghambat sinyal otak untuk mencapai otak sehingga membuat kita ketagihan dan tak kunjung kenyang saat memakan kentang goreng ini.
Dalam sebuah penelitian dengan tikus percobaan, disebutkan bahwa MSG bisa membuat tikus makan lebih banyak 40 persen. Para peneliti pun yakin jika kondisi ini bisa berlaku pada manusia. Padahal, konsumsi kentang goreng telah banyak dikaitkan dengan penyakit berbahaya dan resiko kematian dini. Sebagai contoh, dalam penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam American Journal of Clinical Nutrition, diketahui bahwa konsumsi kentang goreng dalam porsi besar 2 kali dalam sepekan akan meningkatkan resiko kematian dini pada seseorang. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar kalori, lemak jenuh, dan garam pada kentang goreng ini yang bisa meningkatkan resiko terkena obesitas dan hipertensi.
Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kentang goreng sebaiknya dibatasi konsumsinya meskipun memiliki rasa yang enak saat disantap.
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa kentang goreng yang ada pada restoran cepat saji biasanya diolah dengan minyak nabati. Minyak yang bisa saja dibuat dari bahan canola, jagung, kedelai, atau berupa minyak kedelai terhidrogenasi ini memang mampu memberikan aroma dan rasa yang sangat nikmat. Tak hanya itu, kentang goreng ini juga dibumbui bahan seperti perasa daging sapi alami, asam natrium pirofosfat, garam, dan juga dekstrosa. Dari semua bumbu-bumbu tersebut, bahan yang membuat kita ketagihan mengunyah kentang goreng adalah perasa daging sapi alami. Tak hanya itu, gandum dan susu yang sudah terhidrolisis juga mampu membuat kentang goreng ini semakin gurih saat disantap.
Meskipun bahan-bahan yang disebutkan di atas sepertinya sehat, pakar kesehatan menyebutkan bahwa proses hidrolisis yang memakai bahan kimia serta panas ini mampu membuat nutrisi pada bahan makanan ini hancur dan pada akhirnya membentuk MSG yang mampu membangkitkan nafsu makan kita. Tak hanya itu, MSG ini mampu menghambat sinyal otak untuk mencapai otak sehingga membuat kita ketagihan dan tak kunjung kenyang saat memakan kentang goreng ini.
Dalam sebuah penelitian dengan tikus percobaan, disebutkan bahwa MSG bisa membuat tikus makan lebih banyak 40 persen. Para peneliti pun yakin jika kondisi ini bisa berlaku pada manusia. Padahal, konsumsi kentang goreng telah banyak dikaitkan dengan penyakit berbahaya dan resiko kematian dini. Sebagai contoh, dalam penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam American Journal of Clinical Nutrition, diketahui bahwa konsumsi kentang goreng dalam porsi besar 2 kali dalam sepekan akan meningkatkan resiko kematian dini pada seseorang. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar kalori, lemak jenuh, dan garam pada kentang goreng ini yang bisa meningkatkan resiko terkena obesitas dan hipertensi.
Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kentang goreng sebaiknya dibatasi konsumsinya meskipun memiliki rasa yang enak saat disantap.
Tidak ada komentar