Ternyata Iniloh Bahayanya Cakaran Kucing Bagi Kesehatan
Kucing, hewan lucu dan berekor ini memang asyik diajak bermain. Namun, bagaimanapun juga naluri hewannya terkadang bisa muncul tiba-tiba, Anda bisa dicakar bahkan digigit hewan lucu ini.
Cakaran hewan ini tak hanya sekedar melukai tapi juga menginfeksi bagian tubuh yang dicakar. Infeksi ini disebabkan bakteri Bartonella henselae. Setelah seseorang dicakar kucing yang terinfeksi Bartonella henselae, bakteri cenderung menginfeksi dinding pembuluh darah.
Kucing yang terinfeksi Bartonella henselae umumnya tidak menunjukkan tanda atau gejala sakit apapun sehingga sulit untuk diketahui lebih dini.
Gejala
Setelah dicakar, biasanya dalam 3 sampai 10 hari muncul lepuhan merah dan berkerak dengan diameter hingga 6 cm. Jarang terjadi lepuhan yang berisi nanah atau pustula.
Selain itu, terjadi pula pembesaran kelenjar getah bening di daerah yang dicakar, kelenjar teraba lunak dan batasnya tegas. Setelah itu kelenjar getah bening akan berisi nanah dan jika mengering nanah akan mengalir ke kulit. Gejala lain yang dirasakan penderita adalah:
Tidak enak badan
Demam
Sakit kepala
Nafsu makan berkurang
Gangguan mata
Pembengkakan otak yang mengakibatkan sakit kepala atau penurunan kesadaran.
Hampir pada semua penderita, kulit dan kelenjar getah bening akan kembali normal dalam 2 sampai 5 bulan. Penyembuhannya sempurna. Bentuk yang berat dari penyakit cakar kucing ini bisa terjadi pada penderita AIDS.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pembesaran kelenjar getah bening selama 3 minggu, yang terjadi setelah seseorang dicakar kucing.
Pada kasus yang tidak pasti, bisa dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap Bartonella henselae.
Pengobatan
Pengobatan infeksi ini bisa dengan pemberian terapi pemanasan dan obat pereda nyeri. Untuk mengurangi sakit biasanya akan dilakukan tindakan pengeluaran isi dari kelenjar getah bening yang membengkak dengan bantuan sebuah jarum. Selain itu pemberian antibiotik bisa diberikan untuk membantu membasmi bakteri terutama pada penderita AIDS.
Cakaran hewan ini tak hanya sekedar melukai tapi juga menginfeksi bagian tubuh yang dicakar. Infeksi ini disebabkan bakteri Bartonella henselae. Setelah seseorang dicakar kucing yang terinfeksi Bartonella henselae, bakteri cenderung menginfeksi dinding pembuluh darah.
Kucing yang terinfeksi Bartonella henselae umumnya tidak menunjukkan tanda atau gejala sakit apapun sehingga sulit untuk diketahui lebih dini.
Gejala
Setelah dicakar, biasanya dalam 3 sampai 10 hari muncul lepuhan merah dan berkerak dengan diameter hingga 6 cm. Jarang terjadi lepuhan yang berisi nanah atau pustula.
Selain itu, terjadi pula pembesaran kelenjar getah bening di daerah yang dicakar, kelenjar teraba lunak dan batasnya tegas. Setelah itu kelenjar getah bening akan berisi nanah dan jika mengering nanah akan mengalir ke kulit. Gejala lain yang dirasakan penderita adalah:
Tidak enak badan
Demam
Sakit kepala
Nafsu makan berkurang
Gangguan mata
Pembengkakan otak yang mengakibatkan sakit kepala atau penurunan kesadaran.
Hampir pada semua penderita, kulit dan kelenjar getah bening akan kembali normal dalam 2 sampai 5 bulan. Penyembuhannya sempurna. Bentuk yang berat dari penyakit cakar kucing ini bisa terjadi pada penderita AIDS.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pembesaran kelenjar getah bening selama 3 minggu, yang terjadi setelah seseorang dicakar kucing.
Pada kasus yang tidak pasti, bisa dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap Bartonella henselae.
Pengobatan
Pengobatan infeksi ini bisa dengan pemberian terapi pemanasan dan obat pereda nyeri. Untuk mengurangi sakit biasanya akan dilakukan tindakan pengeluaran isi dari kelenjar getah bening yang membengkak dengan bantuan sebuah jarum. Selain itu pemberian antibiotik bisa diberikan untuk membantu membasmi bakteri terutama pada penderita AIDS.
Tidak ada komentar